Climate’s Forestival Kapuas Satukan Kekuatan Meningkatkan Indeks Desa Membangun
![]() |
Sutarmidji memukul gong tanda dibukanya Climate's Forestival Kapuas di Balai Petith Kantor Gubernur Kalbar |
“Kita sudah mengundang 250 orang stakeholder.
Harapannya, bisa menyatukan berbagai kekuatan untuk meningkatkan Indeks Desa
Membangun seperti visi dan misi Gubernur Kalbar,” kata Kepala Dinas Perumahan
Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPPKPLH) Kalbar, Ir H Adi Yani
MH usai kegiatan.
Climate’s Forestival Kapuas digelar di Balai
Petitih Kantor Gubernur Kalbar. Kegiatan ini didukung UNDP, IDH, GCF Task
Force, The Asia Foundation, dan Sampan. Dihadiri oleh utusan Menteri KLHK RI, Kepala
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia RI Ir. Helmi Basalamal MM.
“Indonesia merupakan salah satu negara aktif dalam
negosiasi dan penanganan isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Indonesia
sangat aktif sejak fase persiapannya sampai pada fase implementasi. Indonesia
telah menyampaikan progres yang cukup signifikan dengan kebijakan dan perangkat
terkait hal tersebut,” kata Menteri LHK RI melalui Helmi Basalamal.
Sebagaimana diketahui Indonesia berkomitmen untuk
mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29%. Itu dengan
kemampuan sendiri. Bila didukung bantuan internasional meningkat 41% pada tahun 2030. Hal ini tertuang dalam
dokumen Nasional Indonesia untuk mengendalikan perubahan iklim global. Itu
semua untuk mencapai tujuan konferensi perubahan iklim untuk menjaga kenaikan
suhu bumi tidak melebihi 2 persen. Kemudian, membatasi kenaikannya sebesar 1
persen dibandingkan dengan tingkat pada masa pra industri. Dapat pula tercapai
melalui penurunan emisi gas rumah kaca sebanyak 17,2%, pada sektor kehutanan,
11%, pada sektor pertanian, 0,1%, pada sektor industri dan 0,38% pada sektor
limbah
“Itu merupakan mekanisme dan aksi mitigasi
perubahan iklim di sektor kehutanan yang diandalkan Indonesia. Untuk mencapai
target dari sektor kehutanan dengan skenario conditional,” katanya.
Indonesia telah mencapai progress cukup signifikan
dengan telah membangun kebijakan dan perangkat. Sebagaimana dalam kesepakatan
internasional yang di antaranya dengan diterbitkannya peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan kehutanan nomor 70 tahun 2018. Komitmen Indonesia di dunia internasional
memerlukan dukungan kuat dari semua pemangku kepentingan. Khususnya pada
tingkat daerah pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mencapai target
penurunan emisi.
Setelah itu dilanjutkan sambutan dari Gubernur
Kalbar Bapak H. Sutarmidji SH M Hum. Dia menyatakan, Pemprov Kalbar secara
resmi sudah menerima keputusan tentang status desa di Kalbar. Ada tiga kabupaten
sudah bebas dari desa sangat tertinggal
yaitu Mempawah, Sanggau dan Kayong Utara.
“Dari 2031 desa di Kalbar posisinya sekarang
Kalbar punya 87 desa mandiri yang awalnya hanya ada 1 desa mandiri. Selain itu,
peningkatan juga terjadi dari yang awalnya hanya ada 53 sekarang menjadi 188
desa maju. Desa berkembang awalnya 372 jadi 767 desa. Desa tertinggal ada 781
desa, serta desa sangat tertinggal sebanyak 208 desa kesulitan untuk mencapai
percepatan desa mandiri. Hal ini dikarenakan data yang ada selalu tidak sinkron
antara satu dengan yang lain,” ungkap Sutarmidji.
Untuk mempercepat terwujudnya desa mandiri, semua
komponen yang ada harus terlibat. Kemudian, bersama-sama melakukan berbagai
percepatan pencapaian dari indikator desa mandiri tersebut. Desa mandiri
cenderung perekonomian dan infrastruktur baik. Jika terjadi kebakaran lahan
cepat ditangani Jika sebuah daerah mampu menghilangkan desa tertinggal dan
sangat tertinggal maka akan sangat berpengaruh pada pengurangan kebakaran hutan
dan lahan.
“Agar kebakaran hutan dan lahan tidak kembali
terjadi adalah penataan dan evaluasi serta adanya data yang benar mengenai
luasan lahan yang dikuasai oleh masing-masing pihak. Hal tersebut harus
dilakukan agar ada subjek hukum ketika terjadi pelanggaran aturan,” pinta
mantan Walikota Pontianak ini.
Sebelumnya, telah dilakukan penandatanganan
Kesepakatan Bersama terkait dengan Pencapaian Desa Mandiri antara Gubernur
Kalimantan Barat dengan PT. Pasifik Agro Sentosa dan PT. Prima Bumi Sentosa.
Kemudian, dilanjutkan Penyerahan Penghargaan bagi penyelamat hutan desa dan
adat.
Terlihat hadir dalam acara tersebut, Pangdam XII/Tpr diwakili Aster Kasdam XII/Tpr
Kolonel Inf Asep Apandi, Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs. Didi Haryono, Danlantamal
XII Pontianak diwakili Dantim Intel Lantamal XII Pontianak Letkol Laut (T)
Hengki T Hutagaol, Danlanud Supadio diwakili Kadislog Lanud Supadio Kolonel Tek
Arief Rachman Hidayat, Dir Intelkam Polda Kalbar Kombes Pol Dally Achmad Mutiara,
Kapolresta Kota Pontianak AKBP Komarudin, Bupati Landak dr. Karolin Margret
Natasa, Plt Bupati Bengkayang, Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, Ketua Koni
Kalbar Bapak Fachrudin Siregar, Dirut Bank Kalbar Bapak Samsir Ismail, Walikota/Bupati dan Kepala Desa se-Kalbar, Kepala
OPD terkait di Pemerintahan Prov. Kalbar. (ros)
0 Response to "Climate’s Forestival Kapuas Satukan Kekuatan Meningkatkan Indeks Desa Membangun"
Posting Komentar